Plastik adalah limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Mungkin di antara kita masih ada yang belum tahu profil lengkap dari plastik itu sendiri. Plastik adalah :
· Benda yang hanya dibuat dalam waktu 1 detik
· Hanya digunakan dalam waktu 10 menit
· Tetapi agar dapat terurai oleh tanah membutuhkan waktu
Diperkirakan, 500 juta hingga 1 milyar kantong plastik digunakan di dunia setiap tahunnya. Berdasarkan penelitian, rata-rata keluarga di dunia menggunakan 1.460 plastik per tahun. Sedangkan di Indonesia sendiri, menurut catatan Kantor Lingkungan Hidup, setiap hari rata-rata orang menghasilkan sampah 0,8 kg dan sebanyak 15% di antaranya adalah sampah plastik. Dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta jiwa, diperkirakan jumlah sampah plastik di Indonesia mencapai 26.500.000 kg per hari. Nah, bisa dibayangkan betapa bumi ini begitu tercemarnya oleh sampah plastik yang terus menerus menumpuk kan?
Apa yang menyebabkan plastik sangat berbahaya?
Berbahayanya plastik berkaitan erat dengan sifatnya yang non-biodegradable, artinya tidak dapat diuraikan oleh organisme pengurai di alam. Yang terjadilah hanyalah plastik-plastik ini akan terurai menjadi potongan-potongan kecil dan hal ini pun melibatkan proses yang sangat panjang, yakni hingga mencapai ribuan tahun. Jika terurai pun, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Dioksin ini sangat berbahaya bila terhirup oleh manusia. Dampaknya antara lain dapat memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan dapat memicu depresi.
Sampah plastik juga dapat menyebabkan terjadinya bencana alam dan perubahan iklim. Sampah plastik akan menyumbat saluran-saluran air dan tanggul, sehingga menyebabkan banjir melanda pemukiman penduduk. Selain itu, sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik turut memicu timbulnya efek rumah kaca di atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya pun sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik juga akan mencemari dan mengurangi kesuburan tanah.
Lantas, apa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sampah plastik?
Berbagai upaya untuk menekan penggunaan kantong plastik telah dilakukan oleh beberapa negara. Salah satunya adalah dengan melakukan kampanye untuk membangkitkan kesadaran masyarakat. Mulai saat ini, kurangi penggunaan kantong plastik dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukkan barang belanjaan ke dalam tas. Selain itu, mengolah sampah juga dapat menjadi solusi yang baik. Jika rumah tangga atau komunitas di lingkungan belum bisa mengolahnya (daur ulang), maka pemilahan sampah menjadi langkah kecil terbaik yang dapat dilakukan.
Dipersiapkan dan dipresentasikan oleh Winny Lauren dan Stella sebagai bahan penyuluhan untuk warga dusun Turusan, desa Pendoworejo, kecamatan Girimulyo, Kulon progo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar